RI–Australia Sepakati Langkah Bersama Jaga Stabilitas Pasifik dan Timur Tengah
- calendar_month Kam, 28 Agu 2025

Arsip foto - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Jakarta, Selasa (5/8/2025). ANTARA/Nabil Ihsan/am.
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan pertemuan 2+2 antara Indonesia dan Australia memperkuat kemitraan strategis kedua negara. Pertemuan itu membahas isu politik, pertahanan, keamanan, serta perkembangan geostrategis di kawasan Pasifik dan Timur Tengah.
“Pertemuan 2+2 memiliki arti strategis bagi hubungan RI-Australia, khususnya di sektor politik luar negeri dan pertahanan, serta dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan,” ujar Menlu Sugiono di Gedung Parlemen Australia, Canberra, Kamis (28/8).
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Sugiono hadir bersama Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin. Keduanya berdialog dengan Wakil Perdana Menteri/Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, serta Menlu Australia Penny Wong. Pertemuan ini menjadi pertemuan kesembilan sejak mekanisme 2+2 digagas pada 2011.
Pertemuan 2+2 kali ini menindaklanjuti hasil pembahasan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Anthony Albanese dalam Annual Leaders’ Meeting Mei lalu di Jakarta.
Agenda utama meliputi penguatan kerja sama maritim melalui pembentukan Indonesia-Australia Maritime Dialogue serta program Maritime Domain Awareness. “Sebagai negara yang saling berbagi batas laut, Indonesia dan Australia perlu meningkatkan kerja sama maritim ke arah yang lebih jauh,” tegas Sugiono.
Selain itu, kedua negara juga menyepakati pembentukan Kemitraan Indonesia-Australia untuk Perdamaian dan Stabilitas, yang berfokus pada pencegahan konflik di kawasan.
Selain isu kawasan, para menteri juga menyoroti konflik di Timur Tengah, khususnya situasi kemanusiaan di Gaza. Mereka menyerukan penghentian kekerasan, pelaksanaan gencatan senjata, serta kelancaran penyaluran bantuan kemanusiaan.
Menlu Sugiono menyambut baik keputusan Australia yang akan mengakui negara Palestina pada Sidang Majelis Umum PBB September mendatang. Langkah ini dinilai menjadi sinyal positif bagi perdamaian dunia.
Sebelum pertemuan 2+2, Menlu Sugiono juga bertemu Menlu Penny Wong. Keduanya membahas implementasi Rencana Aksi Kemitraan Strategis Komprehensif 2025–2029, termasuk perdagangan, investasi, kerja sama pembangunan, hubungan antarmasyarakat, dan peran aktif di ASEAN serta Pasifik.
Usai rangkaian pertemuan, Menlu Sugiono dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kehormatan kepada PM Anthony Albanese. Dalam pertemuan itu, mereka menyampaikan perkembangan positif hubungan bilateral.
“Hubungan Indonesia dan Australia saat ini berada di titik yang sangat baik. Ini tidak lepas dari kesamaan kepentingan kedua negara, upaya proaktif pemerintah, dan dukungan masyarakat di berbagai sektor kerja sama,” kata Menlu Sugiono.
- Penulis: Tim Seputaran
- Sumber: Antaranews.com