Sepekan Ekonomi RI: Harga Emas Cetak Rekor, Deflasi Agustus 0,08 Persen
- calendar_month Sen, 8 Sep 2025

Kondisi Stasiun MRT Istora Mandiri yang rusak akibat aksi massa demo di Jakarta, Sabtu (30/8/2025). (ANTARA/Kuntum Riswan.)
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Harga emas Antam kembali menanjak, mencapai Rp2,060 juta per gram pada Sabtu (6/9). Kenaikan ini terjadi setelah harga sebelumnya tercatat Rp2,042 juta per gram. “Harga emas terus meningkat, mencetak rekor tertinggi dibandingkan Kamis (4/9) yang berada di angka Rp2,044 juta per gram,” ujar pengamat logam mulia.
Kenaikan ini dipicu oleh permintaan investor yang meningkat dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sebagai aset safe haven, emas kembali menarik perhatian pelaku pasar untuk mengamankan nilai kekayaan mereka.
PT Pertamina (Persero) mengumumkan penurunan harga BBM nonsubsidi, khususnya Pertamina Dex dan Dexlite, yang berlaku sejak 1 September 2025. Penyesuaian ini dilakukan untuk menyeimbangkan harga energi dengan kondisi ekonomi saat ini.
Menurut laman resmi Pertamina, kebijakan ini diterapkan di beberapa wilayah tertentu. “Kami menurunkan harga BBM untuk membantu meringankan beban masyarakat dan pelaku usaha,” ujar juru bicara Pertamina.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menandatangani Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 63 Tahun 2025 untuk pemanfaatan Saldo Anggaran Lebih (SAL) APBN 2025. Dana sebesar Rp16 triliun akan dialokasikan untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).
Penetapan aturan ini bertujuan meningkatkan kapasitas ekonomi desa dan kelurahan. “SAL ini akan memperkuat koperasi desa sebagai penggerak ekonomi lokal,” jelas Sri Mulyani. Aturan ini diundangkan pada 1 September 2025.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menghitung total kerugian akibat demo di berbagai daerah Indonesia hampir mencapai Rp900 miliar. Wilayah Jawa Timur mencatat kerugian tertinggi.
Dody menambahkan, “Biayanya total seluruh Indonesia, kemarin kami hitung, hampir sekitar Rp900 miliar.” Pemerintah terus memantau dampak ekonomi dari aksi unjuk rasa untuk memitigasi kerugian lebih lanjut.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia mengalami deflasi 0,08 persen secara bulanan pada Agustus 2025. Penurunan ini tercermin dari Indeks Harga Konsumen (IHK) yang turun dari 108,60 pada Juli menjadi 108,51 pada Agustus.
Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyatakan, “Deflasi ini menunjukkan adanya tekanan harga pada sejumlah komoditas yang memengaruhi konsumsi masyarakat.” Deflasi ringan ini tetap perlu diwaspadai agar tidak berdampak pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
- Penulis: Tim Seputaran