Trump Tuding Rusia, China, dan Korut Kompak Bersekongkol Hadapi AS
- calendar_month Kam, 4 Sep 2025

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump berjalan menuju tempat pertemuan tingkat tinggi di di Anchorage, Alaska, pada 15 Agustus 2025. /Anadolu/HO-Kremlin Press Office
SEPUTARAN.COM, Moskow – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melontarkan pernyataan keras. Kali ini, ia menuding Rusia, China, dan Korea Utara tengah merencanakan konspirasi melawan Amerika Serikat. Tuduhan itu ia sampaikan saat menanggapi parade militer besar-besaran di Lapangan Tiananmen, Beijing.
Parade tersebut digelar Rabu (3/9) untuk memperingati 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia II. Acara berlangsung meriah, dihadiri langsung Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping, dan Pemimpin Besar Korea Utara Kim Jong Un.
Lewat platform Truth Social, Trump menyinggung sejarah panjang hubungan Amerika Serikat dan China. Ia menekankan bahwa negaranya telah banyak berkorban demi membantu China meraih kemerdekaan.
“Pertanyaan besar yang harus dijawab adalah apakah Presiden Xi dari China akan menyebut dukungan besar dan ‘darah’ yang diberikan Amerika Serikat kepada China untuk membantu negara itu memperoleh kemerdekaannya,” kata Trump.
Trump menambahkan, banyak tentara Amerika yang gugur demi kejayaan China. Ia berharap pengorbanan itu dihormati dan selalu diingat.
Trump juga menyelipkan sindiran tajam kepada tiga pemimpin dunia yang hadir di Beijing. “Semoga Presiden Xi dan rakyat China merayakan hari yang hebat dan abadi. Sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin dan Kim Jong Un, saat kalian berkonspirasi melawan Amerika Serikat,” ucap Trump.
Meskipun begitu, sehari sebelumnya, Trump sempat meredakan kekhawatiran. Ia mengatakan tidak melihat ancaman langsung dari kemungkinan terbentuknya poros China-Rusia yang berseberangan dengan kepentingan Washington.
Dalam pidatonya di parade, Xi Jinping memilih untuk tidak menyebut Amerika Serikat secara langsung. Ia hanya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh negara yang berkontribusi dalam perjuangan China meraih kemenangan.
Sikap Xi ini dinilai sebagai upaya diplomatis untuk menjaga hubungan internasional, meski parade militer di Beijing memperlihatkan kekuatan besar yang menjadi sorotan dunia.
- Penulis: Tim Seputaran